« Home | The Power of Electric » | Semoga tatapan dalam photo ini mewakili tatapanku ... » | My Tattoo » | Oneday In Singapore » | Profilku di Surat Kabar » | I Love Sunday » 

Wednesday, December 14, 2005 

Puzzle Monalisa

Memasuki toko buku Lotus, kita tidak langsung berhadapan dengan buku-buku yang tertata rapi dalam rak-rak yang berjejer atau dengan buku-buku yang sengaja ditumpuk di tengah-tengah ruangan. Namun pemandangan bermacam stationery dan pernak-pernik kerajinan tangan yang sangat menarik. Seperti yang sudah ada dihadapanku sekarang. Lemari kaca yang tertutup di dalamnya terdapat kerajinan dari kertas dan karton berwarna warni yang dilipat ataupun dibentuk menjadi kotak yang berupa-rupa bentuknya. Di bagian sudut lemari terdapat boneka dari karton berwujud babi jadi-jadian dalam hikayat cina. Sementara di dasar lemari bertabutan bunga-bunga mawar berwarna merah dan kuning yang tentu saja terbuat dari karton. Aku menggeleng-geleng tidak percaya, kreativitas manusia sekarang ternyata sangatlah tinggi. Apapun bisa dijadikan sebagai sumber uang yang penting ada ide dan kemauan.

Di bagian bawah dari lemari berjejer banyak botol kaca yang bentuknya bulat namun tidak terlalu besar. Ditutup oleh sejenis material yang bercorak karung dengan bermacam warna. Dan diikat dengan tali temali yang juga bermacam warna. Di dalamnya ditaruh boneka kecil, yang saya tahu itu adalah gantungan handphone dan diisi dengn butiran-butiran pasir yang juga sudah diberikan sentuhan warna yang senada. Aku tambah takjub saat kuangkat 1 botol mendekat kepadaku, tiba-tiba musik lagu mandarin yang sudah tidak asing lagi ditelingaku memenuhi seluruh ruangan, ternyata ada speker kecil yang digantungkan sekalian dengan tali yang terikat untuk menutup botol dengan kain semacam karung.

Kucari-cari label harga dengan memutar-mutar botol, harganya sekitar 25 ribu rupiah. Kalau kutaksir biaya produksi dari souvenir ini tidaklah sampai 7500 rupiah. Wah dengan ide yang biasa-biasa saja dapat menghasilkan untung yang luar biasa.
Gw jadi teringat dengan statement Rhenald Kasali dalam acara solusi yang pernah dipandunya dalam sebuah televise swasta. Saat itu dia mengatakan, untuk memulai bisnis tidak diperlukan modal yang besar namun hanya kamauan dan ide maka akan menjadi sumber uang. Mungkin inilah salah satu contoh yang diucapkan pak Rhenald itu, pikirku.

Kutinggalkan lemari kaca itu dan musik mandarin masih keluar dari speaker kecil yang menggantung. Aku menuju kearah kotak-kotak hadiah yang didisain sedemikian sehingga cukup menarik untuk di dekati bahkan meyentuhnya dan membolak-balikkannya untuk sekedar mencari badrol harga yang sudah dipasang oleh penjual. Namun aku lebih tertarik lagi dengan gambar Monalisa yang tertempel dalam kotak berukuran 35 X 20 cm. Senyuman monalisa dimana-mana ternyata sama juga. Terakhir aku melihat senyuman monalisa adalah di karpet yang terpasang di rumah pamanku. Karpet itu dibentangkan diruang keluarga dan setiap hari digunakan untuk berbaring saat menonton televise. Dan terkadang juga diinjak saat akan mengambil sesuatu di dalam lemari yang ada di dekat televise. Namun senyuman Monalisa ternyata tidak berubah menjadi cemberut ataupun tangisan yang memilukan.

Kuambil kotak yang bergambar Monalisa dan kucari-cari informasi yang ada disetiap sisi dari kotak. Ternyata isi kotak ini adalah puzzle yang bergambar monalisa. Ada 1000 keping di dalamnya yang jika disusun dengan mengamati gambar di kulit kotak akan menjadi sebuah lukisan yang terdiri dari kepingan kepingan puzzle. Tanpa berpikir panjang aku mengambilnya karena harga yang kutemukan dalam badrolnya hanya menunjukkan angka 26 ribu rupiah. Dan untuk memastikannya, sekali lagi saya lihat dan amati dengan seksama harga yang tercantum di badrol. Aku jadi teringat dengan buku kontroversi Dan Brown soal kode rahasia Da Vinci. Dan lukisan monalisa ini adalah salah satu mahakarya dari Leonardo Da Vinci. Pikiranku langsung mencari alasan bahwa ada sesuatu dibalik aku membeli puzzle monalisa ini. Aku merasa ada 1000 kemungkinan aku bisa membongkar arti dibelakang senyuman monalisa ini. Gw pikir tidak ada hubungannya dengan sebuah film hollywood tahun 2004 yang bertajuk Monalisa Smile yang dibintangi oleh Julia Robert dan Goerge Clooney.

Sambil aku tersenyum timbul pikiran nakal dalam otakku bagaimana kalau aku membaca ulang bukunya Dan Brown yang sudah menghiasi lemari bukuku dan sambil aku memasang puzzle monalisa ini. Menurutku itu merupakan ide yang sangat bagus. Aku akan menjadi tokoh bayangan dalam bukunya. Atau mungkinkah Dan Brown akan menjadi tokoh bayangan dalam buku perdanaku yang kuusahakan agar dia bertemu dengan tokoh yang bernana Leonardo itu.

Sampai di kasir aku menyerahkan kotak berisi puzzle monalisa sambil menyodorkan 2 lembar pecahan 20 ribuan. Setelah mengetik kode harga di mesin kasir, aku sangat berharap dia mengembalikan 14 ribu rupiah. Namun ternyata aku hanya menerima 10 ribu rupiah lagi. Aku sempat berdebat dengan kasirnya dan kebetulan di situ dududk seorang security. Dari papan nama yang ada di dadanya, aku tahu namanya dalah Azis. Aku menyuruhnya untuk mengecek lagi kotak-kotak lainnya yang masih ada di lemari. Ternyata tetap sama harga yang tercantum juga seharga 26 ribu rupiah.

Si kasir sempat mendebatku, kalau harganya bukan 26 ribu, apa bapak tidak jadi membelinya? Itu merupakan pertanyaan stupid. Gw tidak mempermasalahkan harga yang 3 ribuan itu. Namun ini akan sangat berpengaruh kepada nasib ke depan toko buku ini. Kalau semua barang yang dijual di toko ini terpasang sesuatu harga yang sudah di sukai oleh seorang pembeli dan sudah menyiapkan uang pas untuk membayarkannya, tapi saat di kasir dia dikecewakan, bagaimana?
Apa sipemilik toko masih akan berharap kalau dia akan datang lagi di lain hari?
Okh......nggak perlu di jawab dgn statement, cukup dengan service yang baik.

Dan gw harus bayar dengan harga yang benar, bukan 26 ribu. Gw sedikit kecewa karena tidak ada permintaan excuse dari mereka. Akhhh...whateverlah, apa pentinggnya buat gw. Yang penting sekarang, sudah ada puzzle yang akan menemaniku pada masa-masa natal ini. Ada senyum monalisa yang sangat misterius yang akan mencoba memancing seluruh labirin dalam tubuhku untuk selalu tersenyum.

Sudahkan anda tersenyum 3 kali hari ini ??? saya sudah tersenyum setiap saat...............

Met gabung ya di Blogfam, salam kenal dari saya..

makasih nada.....

bisakah aku nyanyi buat dirimu?

nada-nada cinta.....
semakin indah kurasa......

Vuel, ganti template aja gih, kan jadi lebih asik dibaca gitu...

Post a Comment

About me

  • I'm vuelveogata
  • From Batam, Kepri, Indonesia
  • From This Moment On (I do swear that I'll always be there. I'd give anything and everything and I will always care. Through weakness and strength, happiness and sorrow, for better or worse, I will love you with every beat of my heart.) From this moment life has begun From this moment you are the one Right beside you is where I belong From this moment on From this moment I have been blessed I live only for your happiness And for your love I'd give my last breath From this moment on I give my hand to you with all my heart Can't wait to live my life with you, can't wait to start You and I will never be apart My dreams came true because of you From this moment as long as I live I will love you, I promise you this There is nothing I wouldn't give From this moment on You're the reason I believe in love And you're the answer to my prayers from up above All we need is just the two of us My dreams came true because of you From this moment as long as I live I will love you, I promise you this There is nothing I wouldn't give From this moment I will love you as long as I live From this moment on
My profile

Menurut Kamu Gimana?!

Powered by Blogger
and Blogger Templates
BlogFam Community